Validasi Emosi pada Anak

Perkenalan


Assalamualaikum dear friend…. Ini adalah judul pertama yang saya tulis sebagai pengingat dan motivasi diri tentang tujuan saya menulis di sini, karena kita sebagai manusia sering lupa atau tiba-tiba datang rasa malas atau mungkin mentok atau bisa juga yauda kehilangan motivasi aja gitu :D. Jadi ceritanya saya suka menulis dan merasa ingin berbagi banyak hal untuk orang-orang sekitar saya, entah itu ilmu atau pengalaman-pengalaman yang Insya Allah bisa diambil pelajaran darinya atau mungkin bermafaat buat kalian yang kebetulan mencari jawaban dan menemukan jawabannya di sini. Tentu niatan ini saya awali dengan niatan karena Allah dan ini emang yang paling penting sih menurut saya, ini bagian dari wujud rasa syukur saya sebagai seorang hamba, saya yang merasa punya potensi untuk bisa sharing lewat tulisan maka inilah yang saya ikhtiarkan, menggunakan karunia yang Allah berikan dengan menulis yang bermanfaat dan semoga jadi amal jariyah untuk saya, Insya Allah (Amiiin). Jadi gak papa sih kalo niatannya ingin mendapat pahala karena itu sudah menakar setidaknya hati kita sebagai manusia yang butuh motivasi hehehe. Jadi kadang dipertanyakan gini, loh katanya niat karena Allah tapi kok berharap pahala? Gak ikhlas dong? Kan bingung yak…. Tapi menurut saya manusiawi sih, saat kita melakukan sesuatu pasti harus ada alasan kenapa melakukan itu, seperti halnya kenapa kita ingin makan, jawabannya karena kita merasa lapar, ya kali orang makan padahal dia gak merasa lapar atau bahkan udah merasa kenyang kecuali emang doyan hihihi tetep aja dapet alasannya “doyan”.

Berikutnya…. Saya ingin nanti anak-anak saya membaca ini buat dijadikan pelajaran hidup sekaligus tambahan ilmu dari ibunya, karena kita tidak pernah tau kan berapa lama kita bisa menemani mereka. Dengan tulisan di sini juga semoga bisa dibukukan yang Insya Allah cakupan buat menjangkau orang-orang yang baca juga bisa lebih luas lagi, Masya Allah…. Mungkin masih jauh tapi itu mimpi yang saya tuliskan di life mapping saya. Saya adalah ibu dari tiga anak, saya seorang ibu rumah tangga yang kebetulan saat ini lagi sibuk-sibuknya menemani anak-anak dalam masa perkembangan dan pertumbuhan mereka, baca masih pada kecil dan riweuh-riweuhnya. Anak pertama usia 5 tahun, anak kedua usia 3 tahun dan yang ketiga Alhamdulillah mau 4 bulan. Kok bisa sambil posting tulisan, bisa banget karena segala sesuatu bisa kita atur, apalagi buibu yang hari-harinya emang berkutat dengan rentetan kerjaan, tanpa membuat perencanaan atau minimal kebiasaan maka harimu akan terasa kacau. Buat saya sih bakal berentet mengacaukan segalanya. Nah di sinilah saya…. Tulisan di blog ini temanya “Manajemen” dalam keseharian kita. Segala sesuatu yang diatur akan jauh lebih rapi dan terencana sehingga tujuan Insya Allah bisa tercapai dengan baik, dengan catatan kitapun harus mau dan akhirnya bisa menikmati prosesnya, karena inti belajar ada pada proses sehingga hasil bukanlah target utama, hasil harus kita artikan sebagai jawaban terbaik, makanya nanti ada juga sedikit bahasan tentang materi dasar Islam yang menurut saya yang harus dibaca pertama sih sebelum mulai baca sub bahasan pengaturan di keseharian kita, karena ternyata modal dasar dari belajar mengatur diri sendiri adalah aqidah yang sangat berpengaruh pada cara pandang dan cara kita mengaplikasikannya dalam hidup kita. Jujur nih, berapa dari kita yang sudah lulus kuliah atau minimal membaca beberapa buku psikologi atau buku petunjuk bagaimana begini bagaimana begitu pada akhirnya malah mentok di kehidupan nyata karena kita harus menerima kenyataan, “Teori gak segampang praktek keleus!?”, lanjut tengkurep nonton ajalah…. Gampang, simple, enak pulak :D Yes, I feel u guys…. Tapi emang menyerah adalah shortcut jebakan yang justru menimbulkan pesimis-pesimis lainnya yang bikin hari kita kurang berfaedah. Loh saya sambil kerja kok, sambil kuliah kok, sambil sekolah kok…. Sambil ini sambil itu…. Pembenaran untuk menghibur diri kadang malah kita jadikan kebiasaan yang tidak berfaedah itulah yang membuat kita tidak memilih hal lain yang luar biasa yang mungkin saja bisa kita gunakan untuk membuat sesuatu yang bernilai, yang merubah, memperbaiki kita bahkan orang-orang dan lingkungan sekitar kita…. Hmmm mulai bingung atau semeraut? Hehehe… tenang, pelan-pelan aja ya… saya juga sambil belajar.

gimana? Udah siapkah berpetualang bareng? Bismillahirrahmanirrahim…. Yuk!

Komentar